Dalam sebuah penelitian kita perlu membuat rumusan masalah. Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang mendasari mengapa kita perlu melakukan riset. Sebelum kita memulai membahas bagaimana membuat rumusan masalah, saya asumsikan Anda sudah memilih topik untuk riset/ penelitian. Karena rumusan masalah merupakan “turunan” dari topik.
Definisi Rumusan Masalah
Berbeda dengan riset yang dilakukan oleh akademisi, tujuan riset yang dilakukan oleh sebuah entitas bisnis biasanya adalah untuk mencari peluang baru (yang belum ditemukan) dan mungkin memecahkan masalah manajerial. Dengan kata lain, riset yang dilakukan oleh entitas bisnis sebenarnya untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan kompetisinya (competitive advantage). Sebelum memulai untuk melakukan sebuah riset seorang periset harus membuat proposal riset (research plan) terlebih dahulu, dimana langkah paling awal dan paling penting dalam menyusun proposal riset adalah membuat rumusan masalah riset. Pengertian rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan yang mendasari mengapa kita perlu melakukan riset.
Mengapa Membuat Rumusan Masalah itu Penting?
Ada dua alasan mengapa merumuskan masalah penting sebelum memulai riset yaitu:
- Rumusan masalah merupakan rambu-rambu mengenai apa yang dibutuhkan perusahaan dari riset sehingga hasil riset nantinya bisa memberikan solusi bagi perusahaan.
- Definisi masalah yang jelas membantu kita menyusun desain riset yang tepat sehingga sumber daya yang digunakan menjadi efisien. Hal ini sangat penting mengingat pelaksanaan riset seringkali membutuhkan biaya yang besar.
Meskipun membuat definisi masalah yang jelas merupakan hal yang penting dalam riset, sayangnya, seringkali pelaku dalam dunia bisnis tidak mengetahui secara jelas tujuan dari kegiatan riset yang mereka lakukan. Akibatnya, semua upaya dan sumber daya yang dikeluarkan menjadi tidak efektif dan tidak efisien karena data yang dikumpulkan ternyata memberikan solusi bagi perusahaan. Pada pembahasan ini saya akan memberikan sejumlah tips bagaimana membuat definisi masalah yang baik dalam riset. Selamat membaca!
Bagaimana Membuat Rumusan Masalah?
Pada bagian ini kita akan belajar bagaimana membuat rumusan masalah dan untuk mempermudah Anda, saya juga menyertakan contoh rumusan masalah.
Secara umum ada lima tahapan dalam membuat rumusan masalah riset :
- Mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan bidang usaha atau yang memiliki pengaruh (langsung dan tidak langsung) terhadap perusahaan. Kita dapat memperoleh informasi tersebut dengan cara mengikuti perkembangan berita dari media massa, melakukan pra-riset kualitatif dengan konsumen, dan melakukan interview kepada para ahli. Dengan mengikuti perkembangan informasi terkini, kita dapat mengetahui masalah yang sedang terjadi dan kemungkinan masalah yang akan dihadapi oleh perusahaan.
- Melakukan diskusi dengan para pembuat kebijakan di perusahaan untuk memperoleh topik riset / topik penelitian. Dalam bisnis, tujuan riset adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan atau mecari solusi bagi masalah perusahaan. Oleh karena topik penelitian tidak akan terlepas dari hal tersebut.
- Setelah memperoleh topik untuk riset dari hasil diskusi dengan para pembuat kebijakan, kemudian kita pilih aspek topik yang akan diteliti. Kita perlu menyempitkan topik tersebut, tidak semua aspek topik harus diteliti karena keterbatasan sumber daya. Misalnya, topik yang ingin kita bahas adalah mengenai “Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Perusahaan”. Dari topik yang masih umum itu kita spesifikan lagi menjadi “Dampak Kenaikan Upah Minimum Provinsi terhadap Kinerja Perusahaan”.
- Setelah kita menentukan topik yang akan diteliti, kita membuat broad statement (kalimat pertanyaan utama) untuk definisi masalah. Kalimat definisi masalah tidak boleh terlalu luas dan tidak boleh terlalu sempit. Menurut Malhotra, definisi masalah yang baik memiliki 3 kriteria berikut:
- Dapat membangun strategi perusahaan
- Membantu meningkatkan kemampuan kompetisi perusahaan
- Membantu meningkatkan image perusahaan.
Contoh: Pada tahun akhir 2012 pemerintah DKI Jakarta menetapkan Upah Minimum Regional daerah Jakarta sebesar Rp 2.200.000 yang sebelumnya sebesar Rp 1.800.000.
Permasalahan yang dihadapi oleh manajemen perusahaan: Akibat Penetapan Upah Minimum Provinsi Jakarta terhadap Kinerja Perusahaan.
Kemudian broad statement dari rencana riset : Bagaimana Pengaruh Kenaikan Upah Minimum Provinsi terhadap Profitabilitas Perusahaan?
5. Membuat komponen spesifik (spesific component) yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik yang ingin diteliti.
5. Membuat komponen spesifik (spesific component) yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik yang ingin diteliti.
Contoh rumusan masalah yang spesifik :
Dari broad statement pada contoh di atas kita dapat menyusun beberapa pertanyaan yang lebih spesifik, seperti:
- Bagaimana dampak kenaikan upah minimum provinsi tersebut terhadap efisiensi perusahaan?
- Bagaimana dampak kenaikan upah minimum tersebut terhadap profit yang dihasilkan?
- Bagaimana dampak kenaikan upah minumum terhadap kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang?
- Bagaimana dampak kenaikan upah minimum terhadap kebijakan kepegawaian perusahaan? Apakah akan dilakukan pengurangan pegawai atau tidak?
No comments:
Post a Comment