Selain research tools, sebuah survei khususnya yang dilakukan oleh perusahaan/ lembaga harus dilengkapi oleh sejumlah dokumen administrasi. Dokumen administrasi ini akan menjadi tanda pengenal bagi pewawancara sehingga tidak dicurigai oleh masyarakat ketika melakukan survei di lapangan. Dokumen administrasi ini terdiri dari surat tugas, kartu identitas, juklak pemilihan responden dan daily contact sheet.
1. Surat Tugas
Surat tugas wajib diberikan oleh pelaksana riset kepada pewawancara yang melakukan survei di lapangan. Surat tugas ini merupakan bukti yang secara sah menunjukan bahwa pewawancara tersebut memang berwenang untuk melakukan survei. Surat tugas ini akan membantu responden ketika responden menanyakan identitas pewawancara/ petugas lapangan dan untuk melakukan koordinasi dengan aparat setempat. Ketika memberikan surat tugas, peneliti wajib menyertakan kartu identitas petugas.
2. Kartu Identitas
Setiap petugas lapangan atau pewawancara wajib memiliki kartu identitas yang menunjukan bahwa orang tersebut memang petugas yang ditunjuk untuk melakukan survei. Kartu identitas ini dibuat oleh peneliti atau perusahaan riset.
3. Juklak Pemilihan Responden
Juklak pemilihan responden ini berisi tata cara memilih responden yang tepat. Juklak ini biasanya diberikan ketika briefing atau pelatihan petugas lapangan. Juklak ini juga berisi jadwal pelaksanaan survei.
4. Daily Contact Sheet
Setiap hari pewawancara memberikan laporan kepada pengawas yang kemudian mencatatnya ke dalam sebuah lembar laporan yang disebut daily contact sheet. Lembar ini berisi siapa pewawancara, siapa yang menjadi responden, dimana lokasi responden, dimana survei dilakukan, apakah responden yang disurvei tersebut sesuai dengan kriteria screening dan sebagainya.
Jika terdapat kuesioner yang di-drop maka petugas memberikan keterangan mengapa kuesioner tersebut di drop. Laporan akhir dari daily contact sheet ini nantinya disertakan dalam laporan hasil riset.
Haruskah Memberikan Gift?
Gift adalah cenderamata yang diberikan oleh peneliti kepada responden sebagai ucapan terima kasih karena sudah berpartisipasi di dalam survei yang dilaksanakan. Memang tidak setiap survei wajib memberikan gift kepada responden, namun dengan memberi gift peneliti berharap akan memperoleh sejumlah keuntungan seperti: membantu meningkatkan partisipasi responden untuk mengikuti survei dengan sungguh-sungguh, memudahkan pewawancara mengajukan pertanyaan yang banyak, dan membangun relasi yang baik dengan responden sehingga jika ada survei berikutnya akan lebih mudah untuk menghubungi kembali. Riset yang dilakukan secara tatap muka seperti interview sebaiknya memberikan gift, namun untuk survei yang berupa self-administered peneliti perlu berhati-hati. Pada prinsipnya responden mendapatkan gift tersebut karena kerelaan mereka mengikuti survei dengan sungguh-sungguh, tetapi jawaban responden tidak boleh terpengaruhi oleh ada/tidaknya gift.
No comments:
Post a Comment