Monday, November 16, 2015

Survei Sebagai Teknik Riset yang Efisien

Survei merupakan suatu bentuk untuk mengumpulkan data dalam sebuah riset. Berbeda dengan sensus yang menggunakan seluruh anggota populasi, survei hanya mengambil beberapa anggota populasi saja untuk dijadikan sampel penelitian. Walaupun metode sensus memiliki akurasi yang sangat baik, namun metode survei lebih banyak digunakan oleh perusahaan maupun individu karena metode survei ini menawarkan dua keunggulan yaitu fleksibilitas dan efisiensi. Survei hanya menggunakan beberapa anggota populasi sehingga biaya untuk riset dan waktu pelaksanaan riset bisa dihemat.

Saat ini metode untuk melakukan riset dengan menggunakan survei sudah sangat beragam. Jika dahulu survei dilakukan dengan cara peneliti mendatangi rumah responden satu per satu, sekarang dengan adanya bantuan teknologi peneliti bisa mewawancarai responden dari jarak jauh bahkan lintas negara. Untuk metode self-administered survei (yaitu survei dimana responden menjawab sendiri kuesioner yang diberikan) bisa dilakukan lebih cepat dengan menggunakan riset online maupun email. Jika peneliti ingin melakukan wawancara kepada responden yang berada di tempat namun memiliki keterbatasan waktu dapat menggunakan telepon maupun teleconference.

Ketika akan menentukan metode survei apa yang akan digunakan kita harus menyadari bahwa setiap metode tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Biasanya peneliti memilih metode survei yang akan digunakan dengan mempertimbangkan dari sisi biaya, lama waktu pengerjaan jika menggunakan metode tersebut, dan berapa banyak informasi yang dibutuhkan. Jika kita membutuhkan informasi yang sangat detil dan mendalam maka lebih baik menggunakan metode wawancara kepada sejumlah narasumber. Beda halnya jika kita menginginkan informasi yang banyak, namun tidak terlalu detil, dalam waktu pengerjaan yang cepat dan biaya yang murah maka akan lebih baik jika menggunakan kuesioner online.














Selain mempertimbangkan biaya, waktu dan jumlah informasi yang dapat diperoleh melalui survei, peneliti juga perlu memperhatikan kelemahan yang ada pada survei. Tujuannya adalah agar informasi yang diperoleh dari survei dapat sesuai dengan kebutuhan.

Secara garis besar ada empat kelemahan utama dari survei: 

(1) survei tidak bisa digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat yang hanya bisa diteliti melalui eksperimen, 
(2) survei yang menggunakan kuesioner sulit memperoleh jawaban yang sifatnya sensitif, 
(3) survei akan selalu memiliki tingkat kesalahan, baik sampling error maupun non-sampling error, dan 
(4) survei tidak menjamin kebenaran keputusan manajemen karena hasil survei pada dasarnya hanya berupa fakta atas suatu peristiwa yang menjadi rujukan pembuatan keputusan.

No comments:

Post a Comment