Proses riset merupakan proses yang terintegrasi mulai dari tahap input data hingga aplikasi hasil riset kepada pengguna (user). Sebagai instrumen untuk menjawab permasalahan perusahaan, setiap tahap dalam proses riset melibatkan peran manajemen perusahaan yang digambarkan dalam The Closed Loop of Research – sebuah bagan yang menggambarkan siklus data dan informasi dalam riset dan peran manajemen dalam riset.
Data untuk riset bisa beraneka macam, namun secara umum data dalam riset dikelompokan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah jenis data yang diambil langsung dari responden dan diperuntukan untuk tujuan riset yang sedang dilakukan, sedangkan data sekunder merupakan data yang digunakan kembali untuk tujuan yang mungkin berbeda dari tujuan awal data tersebut dikumpulkan.
Proses riset dimulai dari menginput berbagai data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan. Data untuk riset dapat berasal dari berbagai sumber. Untuk data sekunder kita dapat menggunakan data yang disediakan oleh lembaga pemerintahan, perusahaan riset, artikel berita, berita online, jurnal dan sebagainya. Data yang diinput kemudian diuji tingkat validitasnya baru kemudian diolah secara manual maupun dengan menggunakan software statistik. Dari hasil pengolahan data kita dapat menarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan riset kita.
Dari hasil temuan riset kita dapat menarik kesimpulan sesuai dengan permasalahan yang ingin kita jawab. Kesimpulan ini akan kita jadikan bahan utama untuk membuat laporan riset. Namun, kesimpulan sejogyanya hanya merupakan fakta, dimana fakta tersebut tidak akan memberikan manfaat banyak jika tidak disertai dengan saran apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Maka pada saat menyusun laporan kita perlu memberikan masukan berupa saran apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah. Kita juga perlu mencantumkan apakah ada hambatan pada saat melakukan riset.
Hasil laporan riset ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. Keputusan yang sudah diambil oleh tim manajemen kemudian diimplementasikan hingga level bawah perusahaan. Pada saat implementasi ada bagian yang menjalankan fungsi kendali yaitu untuk mengawasi apakah masing-masing fungsi menjalankan kebijakan yang sudah dibuat. Pada sisi ini perusahaan membutuhkan alat untuk evaluasi. Kemudian hasil evaluasi ini bisa menjadi bahan riset berikutnya, misalnya riset untuk menilai kinerja karyawan.
Dalam setiap tahap dalam proses riset harus ada keterlibatan dari pembuat kebijakan atau biasanya top management. Riset yang dilakukan oleh perusahaan biasanya bertujuan untuk menemukan solusi atas permasalahan strategis perusahaan, walaupun mungkin aplikasinya hanya pada sub-bisnis atau fungsi tertentu. Keterlibatan top management ini diperlukan agar riset dapat dijalankan secara efektif dan efisien. Efektif berarti hasil riset dapat menjawab permasalahan perusahaan dan efisien berarti tidak ada sumber daya yang terbuang percuma.
No comments:
Post a Comment